Kamis, 07 Januari 2010

Sebuah Pengorbanan Agung nan tiada Tara



“Salam bagi putra Nabi Terakhir,
salam bagi putra pemuka para washi,
salam bagi putra Fathimah az-Zahra,
salam bagi putra Khaijah al-Kubra,
salam bagi putra Sidraratul Muntaha,
salam bagi putra Surga al-Ma’wa,
salam bagi putra Zamzam dan Shafa,
salam bagi dia yang berlumur darah bercampur debu
salam bagi dia yang kemahnya telah dihujani anak panah,
salam bagi orang kelima penghuni Al-Kisa’,
salam bagi dia yang paling terasing,
salam bagi Pemuka para syuhada,
salam bagi manusia yang ditangisi oleh para malaikat di langit,
salam bagi manusia yang selalu didatangi orang-orang yang menderita.
Salam bagi bibir-bibir yang kekeringan,
salam bagi jasad-jasad yang terlucuti,
salam bagi kepala-kepala yang terpenggal,
salam bagi wanita-wanita yang tertawan,
salam bagi hujjah Allah."
"Salam bagi jasad yang bermandikan darah luka-luka."
"Salam bagi jasad yang urat-urat jantungnya diputuskan oleh anak panah."
"Salam bagi jasad yang tersalib."
"Salam bagi deretan gigi yang ditumbuk oleh tongkat."
"Salam bagi bibir yang kering kehausan."
"Salam bagi kepala-kepala yang tertancap di ujung tombak dan dipertontonkan di semua tempat.”
*****
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa di alam maknawi Allah Swt menampakkan dosa-dosa makhluk-Nya. Kemudian, untuk menghapus dosa-dosa ini, Allah bertanya kepada ruh para nabi dan wali-Nya,
"Siapakah di antara kalian yang siap berkorban dengan jiwa, harta, dan keluarganya agar dosa-dosa ini terampuni?"
Sang pahlawan terkemuka Karbala menjawab, "Aku siap berkorban dengan semua itu!"
Allah berfirman, "Wahai Husain, apakah engkau siap untuk gugur sebagai syahid dalam keadaan haus dan lapar?"
Imam Husain as menjawab, "Aku rela untuk itu!"
Allah berfirman, "Kepalamu akan ditancapkan diujung tombak lalu dipertontonkan di kota-kota, di padang sahara, dan di dalam pertemuan-pertemuan."
Imam Husain as menjawab, "Aku rela."
Allah berfirman, "Jasadmu akan dicincang dan dicampakkan ke tanah tanpa pakaian."
Imam Husain menjawab, "Aku rela."
Allah berfirman, "Para sahabatmu juga harus terbunuh."
Imam Husain menjawab, "Aku pasrah."
Allah berfirman, "Hamba-hambaku (saat itu) adalah para pemuda, dan pemudamu yang berusia 18 tahun akan terbunuh di depan matamu."
Imam Husain tetap pasrah.
Allah berfirman, "Di tengah mereka terdapat kaum wanita, dan keluargamu akan menjadi tawanan yang terbelenggu dan dipertontonkan dari kota ke kota, dari rumah ke rumah, dari lorong ke lorong."
Imam Husain pasrah.
Allah berfirman, "Putramu dalam keadaan sakit akan terbelenggu dan dipertontonkan di atas unta dalam keadaan tanpa baju dari lembah ke lembah, dari rumah ke rumah."
Imam Husain pasrah.

sumber : http://www.facebook.com/JhiMato?ref=profile#/notes/jawone-osemon/pengorbanan-agung/237648429271

0 komentar: